-->

Mengapa Bulan dan Matahari Tampak Besar saat di Cakrawala?

Pertanyaan dari: Akmal Nur Hakim
Kenapa bulan/matahari kelihatan lebih besar saat di horizon (saat terbit /tenggelam) daripada di atas kepala kita?

Fenomena ini sebenarnya hanya ilusi saja. Diameter sudut Bulan dan Matahari saat berada di dekat cakrawala atau horison sebenarnya sama dengan diameter sudutnya ketika ia berada di atas kepala kita.

Mari kita kembali ke abad ke-4 SM, ketika filsuf Yunani Aristoteles menyarankan bahwa atmosfer Bumi mungkin berperan besar dalam memperbesar kenampakan Bulan dan Matahari yang berada di dekat cakrawala, seperti halnya air yang dapat membuat objek di dasar kolam tampak membesar dalam pandangan kita.

Astronom Yunani lainnya, Ptolemy, menyarankan hal serupa dalam risalahnya yang terkenal, Almagest, yang diterbitkan pada abad ke-2 M. Ptolemy juga menganggap fenomena itu sebagai perubahan jarak antara Bumi dan Bulan (atau Matahari).

Namun, baik Aristoteles maupun Ptolemy, keduanya tidak ada yang benar. Sebab faktanya atmosfer Bumi tidak melakukan hal semacam itu. Atmosfer Bumi memang bisa mengubah warna Bulan atau Matahari menjadi kemerahan, tergantung bagaimana partikel di atmosfer menyaring cahaya dari kedua benda langit ini, tetapi tidak bisa memperbesar kenampakan keduanya.

Bulan dan Matahari yang tampak besar saat masih di dekat cakrawala hanyalah ilusi.

Tidak percaya?

Pasang kameramu pada tripod dan ambil beberapa gambar ketika Bulan purnama atau Matahari baru saja terbit. Saat Bulan dan Matahari sudah agak tinggi di langit, ambil beberapa gambar lagi. Setelah mendapatkan dua gambar berbeda ini, bandingkan ukuran cakram Bulan atau Matahari di hasil jepretanmu itu. Kamu akan melihat bahwa tidak ada perbedaan sama sekali.

Bulan dan Matahari selalu muncul dengan diameter sudut yang hampir sama besar: 0,52 derajat di langit, atau seukuran kuku ibu jari. Ukuran diameter sudut itu memang berubah karena Bulan mengorbit Bumi dalam jalur elips, maupun Bumi yang mengorbit Matahari dalam jalur elips. Namun, ukuran sudut keduanya sebenarnya akan selalu sama.

Lalu, mengapa ilusi ini terjadi?

Rupanya ini semua karena otak kita "salah mengira". Ketika Bulan atau Matahari berada di dekat cakrawala, kita bisa melihat objek-objek yang ada di Bumi seperti bangunan, gedung, pepohonan, atau pegunungan. Dengan begitu, kita cenderung membandingkan ukuran Bulan atau Matahari dengan objek-objek yang ada di Bumi tadi, sehingga Bulan atau Matahari seolah tampak lebih besar.

Lain halnya ketika Bulan atau Matahari sudah berada tinggi di langit, tidak ada lagi objek-objek di Bumi yang bisa dibandingkan dengan ukuran keduanya. Sehingga kita cenderung berpikir ukuran Bulan dan Matahari di atas kepala jauh lebih kecil. Padahal sama saja.

Tidak percaya lagi?

Perhatikan gambar di bawah ini:
Apakah kamu menganggap bahwa lingkaran biru di sebelah kanan lebih keci daripada lingkaran biru di sebelah kiri? Nah, otakmu baru saja salah mengira. Padahal, seluruh lingkaran biru ini memiliki ukuran yang sama besarnya. Itulah ilusinya. Semoga jawaban kami bermanfaat!
BERIKAN KOMENTAR ()